Ada beberapa aktivitas
yang mungkin oleh sebagian orang dinilai dapat membatalkan puasa, Padahal jika
merujuk pada keterangan-keterangan yang sahih dari Nabi Muhammad SAW ternyata
hal tersebut tidaklah membatalkan puasa. Apa sajakah itu?
Gosok gigi
Islam memerintahkan kita menjaga kebersihan, salah
satunya dengan menjaga kebersihan gigi. Karena itu menggosok gigi tetap
dianjurkan walau sedang berpuasa. Hal ini mengacu ke hadis, Amir bin Rabi’ah
R.A. mengatakan, “Aku melihat Rasulullah SAW menggosok gigi padahal beliau
sedang puasa” (H.R. Ahmad dan Bukhari).
Muntah & mimpi basah
Orang yang muntadan mimpi basah puasanya tidak
batal karena itu di luar kemampuan dirinya. Sebagaimana hadits, “Tidak batal
orang yangmuntah, yangmimpi hubungan seks, dan berbekam (diambil darah).” (H.R.
Abu Daud).
Mencium istri
Istri Rasulullah SAW. Ummu Salamah r.a.
mengatakan, “Nabi Muhammad SAW menciumku padahal beliau sedang puasa"
(H.R. Tirmidzi).
Diriwayatkan dari Aisyah R.A., “Nabi Muhammad SAW
memeluk dan mencium (istrinya) ketika sedang berpuasa, dan beliau lebih mampu
menahan diri dari siapa pun di antara kalian” (H.R. Bukhari).
Diambil darah
Diambil darah saat puasa untuk keperluan
laboratorium atau sebagai donor darah tidak membatalkan puasa kecuali jika
dengan donor tubuh menjadi lemah (drop), diperbolehkan untuk berbuka. Hal ini mengacu pada
hadis, “Nabi Muhammad SAW berbekam (diambil darah) ketika beliau puasa” (H.R.
Bukhari).
Mandi siang hari
Mandi di siang hari tidak membatalkan puasa
sebagaimana keterangan seorang sahabat berikut, “Aku melihat Rasulullah SAW
menuangkan air di kepalanya ketika puasa karena cuaca panas” (H.R. Ahmad).
Berkumur-kumur
Umar R.A. berkata, "Suatu hari aku merasa
gembira kemudian aku mencium [istriku] padahal aku sedang puasa. Lalu aku
mendatangi Nabi Muhammad SAW kataku, 'Hari ini saya melakukan kesalahan besar,
saya mencium istri padahal sedang puasa,' Rasulullah SAW bersabda, 'Apa
pendapatmu jika kamu berkumur dengan air, padahal engkau puasa?' Aku
menjawab,'Tidak apa-apa,' Nabi bersabda, 'Lalu mengapa?'" (H.R. Ahmad dan
Abu Daud)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar